Saturday 2 August 2014

Fashion, Budaya dan Musik Periode 1920-2010

TAHUN 1920 (MELINDROSA)

Amerika memainkan peran penting pada gaya berbusana tahun 1920. Di masa setelah Perang Dunia I, Amerika sebagai salah satu pusat mode dunia memasuki era makmur yang mempengaruhi gaya fashion mereka. Music Jazz dan tarian glamor muncul pada tahun tersebut. Perempuan mendapat suara pada tahun 1920 dan memasuki angkatan kerja dalam jumlah besar. Tahun-tahun 1920an juga ditandai dengan maraknya bisnis ilegal, salah satu cartel yang terkenal di dunia saat itu adalah Al-Copone.

Pemakai fashion gaya Melindrosa yang disebut Flapper, identik dengan penggunaan make-up yang berlebihan, berdandan glamor, minum alcohol, mengendarai mobil, dan merokok menjadi hal yang mendampingi gaya berbusana glamor seperti  ini. Bukan hanya itu, gaya berbusana tahun 1920 juga menunjukkan adanya milenia baru setelah sebelumnya gaya berbusana lebih condong pada zaman Victoria.


Ilustrasi Flapper

Katy Perry In Melindrosa Style


TAHUN 1930 (CALCA COMPRIDA)

Ekonomi Amerika Serikat yang sedang mengalami depresi. Dikarenakan hal-hal sosial dan politik yang sedang  dalam masalah, Gaya  berbusana pun mangalami perubahan menjadi lebih casual, dan tidak  glamor  layaknya pada masa 1920 atau  pada dekade sebelumnya. Baju yang lebih longgar dari bahan kain tebal dan tertutup menjadi pilihan.







RASTAFARIANS (1930)

Dimulai pada tahun 1930 di Jamaica setelah dinobatkannya Haile Selassie sebagai Emperor Ethiopia, lewat kejadian ini, rastafarians menghindari hal-hal yang bersifat merusak dan menerapkan hidup damai, toleransi, menghormati diri sendiri dan mencapai inspirasi dari kebudayaan tradisional mereka. 

Pada awal tahun 70an, dukungan icon legenda Bob Marley, tren rastafarian semakin berkembang,  kaum rastafarians semakin menunjukkannya dengan memakai ikat pinggang, ban tangan, topi, kaos, yang warna-warnanya sesuai dengan bendera suci Ethiopia yaitu merah, emas dan hijau. Gaya rambutnya pun menirukan karakter unik mereka. Komunitas ini sangat terlihat 'catchy' dan gampang dikenali, karena mereka terlihat menarik dengan rambut yang dikepang kecil atau digimbal (dreadlock). Style rambut ini disukai karena pembuatannya dan perawatannya memakai bahan – bahan tradisional dan natural.


Bob Marley



TAHUN 1940 (WAR AND WORKING CLASS)

Adanya WW II atau Perang Dunia ke-2 menyebabkan terpengaruhnya gaya busana dunia. Pabrik-pabrik baju digunakan untuk sarana pembuatan senjata. Bahan pembuatan kain wool digunakan  untuk mendanai perang, sehingga munculah produk-produk sintetis  seperti stocking dan pakaian dalam yang  terbuat dari  nilon.

Nuansa baju juga  dibuat bewarna hitam dan bernuansa Navy dengan warna coklat dan hijau kehitaman. Pakaian yang digunakan kebanyakan  merupakan pakaian yang fleksible digunakan dan mayoritas mengkombinasikan dengan  pakaian di era 1930-an dikarenakan kebanyakan pabrik pembuat  tekstil digunakan untuk pembuatan  perlengkapan  perang. Selain itu, yang menjadi trend fashion pada  tahun 1940 adalah ikat kepala penutup rambut untuk kalangan perekerja wanita.

Pada masa ini juga  ditandai dengan banyaknya buruh wanita yang digunakan sebagai  tenaga kerja, sehingga wanita mulai menggunakan pakaian yang sering digunakan pria, semacam pakaian kerja atau perpaduan mantel bengkel dengan bawahan wanita.





TEDDY BOYS (1950)

Pada tahun 1950an, ada tren fashion yang berkembang dengan sebutan istilah Teddy boys. Gaya ini muncul setelah perang yang panjang di Inggris. Sejak itu masyarakat mulai menyadari pentingnya untuk bersatu dan ingin mengurangi kesenjangan sosial. Untuk mengekspresikan hal itu, para penjahit tradisional mulai memperkenalkan jas berkancing satu, panjang dan pas di badan. Bahannya dari beludru yang diberi manset. 

Gaya jas ini sangat flamboyan dan elegan, sehingga di mata para pekerja pabrik persamaan derajat yang telah dijanjikan hanyalah omong kosong. Tapi kaum muda tidak menyerah, dengan kreatif mereka memadukan semangat lewat gaya baju yang elegan, efektif dan powerful. Gaya tersebut mereka pakai sehari – hari dan dikenal dengan istilah teddy boys.





TAHUN 1950 AWAL (NEW LOOK)

Setelah WW II atau Perang Dunia ke-2 mulailah berkembang teknologi tekstil buatan. Baju-baju mulai dibuat dengan kain nilon, orlon, dan dracon. Pasca perang, Fashion pada tahun ini lebih merujuk pada citra yang lebih segar namun tidak seglamour pada tahun 1920. Jenis pakaian yang mendominasi diantaranya circle skirt bermotif polkadot.

Pendekatan fashion pada remaja putri juga mulai diperkenalkan pada tahun-tahun 1950an, sehingga baju dan fashion  remaja mulai berkembang untuk bersaing dengan fashion dewasa.

Gaya berbusana populer pada tahun tersebut adalah perpaduan yang khas antara penggunaan spandek, kaos ketat panjang, dan topi lebar.




TAHUN 1950 AKHIR (PIN UP)

Selain gaya berbusana New Look. Tahun 1950 juga dihiasi dengan berkembangnya pakaian yang lebih urban namun tetap modis . Dipengaruhi oleh lagu-lagu Elvis Presley yang bernuansa Rock and Roll dan juga  gaya berbusana Marlyn Monroe. Pada masa ini, terkenal istilah "pin up girl" yang ditujukan kepada wanita-wanita pecinta musik rockabilly.  Gaya urban  dan  pop culture  ini dikenal dengan sebutan  Pin Up. Gaya busana  Pin Up lebih cenderung ringan dan semi terbuka.




TAHUN 1960 (FUTURISMO)

Tahun 1960 awal ditandai dengan adanya invasi teknologi rumah tangga yang dapat dijangkau semua kalangan. Televisi mulai digunakan disetiap rumah tangga, mesin cuci, mobil, hingga strika sudah mulai digunakan secara luas dengan harga terjangkau.

Era ini adalah era “Masa Depan” yang lebih dikenal dengan istilah Futurismo di  dunia fashion. Mode fashion juga berubah dengan  pengaruh invasi teknologi ini. Fashion tahun 1960-an di dominasi busana minimalis dengan motif garis atau bintik yang mengesankan moderenitas dan arti teknologi tinggi pada zamannya.




TAHUN 1960 (CAMISETA)

Tahun 1960 juga dihiasi dengan sering munculnya gerakan-gerakan pemuda yang menentang pemerintah. Peran dan dominasi anak muda dalam perkembangan dunia diawali pada tahun 1960 ini. Tidak dapat dihitung lagi banyak pemuda yang menjadi milyader melewati masa mudanya  pada tahun 1960, seperti Steve Job dan Bill Gates.

Dominasi anak muda secara tidak langsung juga  mempengaruhi gaya berbusana masyarakat umum. Budaya memakai celana jeans dan  kaos oblong  pertama kali populer pada tahun-tahun ini. Camiseta sendiri berarti Kaos dalam bahasa Spanyol.


John Lennon


TAHUN 1960 (HIPPIE)

Akibat perang Vietnam yang berkepanjangan, kondisi politik yang ramai dengan terbunuhnya  Peresiden John F Kennedy, dan arus informasi yang begitu masive dari sebelumnya sehingga menyebabkan semua  kalangan mengerti masalah kejamnya perang Vietnam, munculah gerakan anti pemerintah yang dikenal dengan sebutan Hippie.

Kaum Hippie terpengaruh gaya berbusana Bohemian Style pada tahun 1950an. Kaum Hippie identik dengan pakaian longgar yang menunjukkan kedekatan mereka dengan alam.





TAHUN 1960 (MODS)

Mode yang berkembang pada tahun 60an terkenal dengan istilah MODS. Mods berasal dari kata “Modernist”. Jika di Teddy boys perbedaan kelas sangat ditonjolkan, kaum MODS mau mengekspresikan tidak adanya perbedaan kelas lewat baju yang dipakai. 

Akhirnya mereka memilih fashion yang minimalis. Karakter Mods untuk lelaki adalah rambut yang dipotong rapi ala anak kuliahan, kerah kemeja bundar, jaket tipe roman dan berkancing tiga, celana yang menyempit tanpa adanya lipatan di bawahnya dan sepatu lancip. sedangkan gaya mods untuk wanita adalah ciri rambut perponi rapi, potongan bob, stocking mulus, rok yang bawahnya tidak banyak sisa, jaket blazer yang pendek dan sepatu lancip. Mods memberikan inspirasi kepada moder jazz dan penekanan arti “less is more”. Mods juga memiliki kendaraan signature yaitu Vespa.





TAHUN 1970 (SKATERS) 

Awal tahun 1970 olahraga skating sangat digemari. Skaters biasanya memamerkan atraksinya di arena untuk bermain. Tapi lama kelamaan mereka mulai bermain di tempat umum yang mengakibatkan konflik dengan polisi. Dari sinilah skaters menjadi gaya hidup. Gaya fashion yang ditampilkan para skaters ini adalah celana gombrong, kaos dengan sablonan gambar grafis dan warna-warna yang cerah.





TAHUN 1970 (DISCO)

Tahun 1970an terkenal dengan budaya music disco. Gaya berbusana yang mencirikan budaya disco berkembang pesat. Sekali lagi, tahun-tahun ini didominasi oleh anak-anak muda. Gaya berbusana ditunjukkan dengan penggunaan celana pendek ketat / hot pant , sepatu beralas rata, dan tentunya celana komprang.

Artis populer pada saat itu adalah John Travolta dengan filmnya yang terkenal “Saturday Night Fever” tentu saja dengan  gaya disconya. Cenala komprang dan rambut ditarik  kebelakang menjadi sangat tren tahun 1970an.




TAHUN 1970 (PUNK)

Tahun 1970an akhir juga diramaikan dengan gaya berbusana Punk. Gaya berbusana Punk  berasal dari Inggris yang kemudian menyebar di Amerika Serikat dan Dunia. Awal mula budaya Punk berasal dari Inggris dan diramaikan dengan munculnya grup band beraliran Punk bernama Sex Pistols dengan lagunya yang populer pada saat itu yaitu “God Save The Queen”.

Kaum-kaum urban yang menentang kondisi politik identik dengan sebutan kaum Punk. Punk merupakan budaya subculture  yang secara eksplisit menentang politik kotor, menerapkan kehidupan mandiri, lugas, dan kebebasan.

Gaya berbusana Punk identik dengan rambut spaik tajam, baju hitam dengan ornamen metal tajam dan make-up yang mencolok.


Punk VS Disco




TAHUN 1970-1980an (NEW ROMANTIC)

Inggris adalah negara tempat dimana munculnya gaya new romantic. Penganut fashion ini tidak mau disamakan dengan kaum punks karena gaya mereka adalah hasil pemberontakan dari gaya punk. Agar terlihat berbeda, mereka memberi eye-shadow pada pelupuk mata, ditambahkan mascara dan eyeliner yang tebal. Hal ini berlaku untuk pria dan wanita. Contoh artis icon dengan gaya new romantic adalah Freddy Mercury (Queen) dan David Bowie. Baca Fashion New Romantic Secara Lengkap




TAHUN 1980 (CASUAL) 

Casual menunjukkan kesuksesan dan kekayaan pribadi yang lahir bersamaan dengan diangkatnya Margaret Thatcher menjadi perdana menteri Inggris, sehingga banyak yang menyebut gaya ini dengan sebutan Thatcherism. Gaya casual adalah penyempurnaan gaya sportif yang menjadikannya lebih rapi dan trendi. Karakteristik gaya casual yakni memakai baju-baju dengan label kelas atas, contohnya Lacoste, Lois and Burberry, Adidas. Vest dan jaket track suit.




TAHUN 1980 (NEW WAVE)



Kaos dan cenala jeans menjadi begitu populer dikalangan remaja.  Pada masa ini. Lagi, musik menjadi bagian penting dari gaya berbusana urban pada tahun 1980an awal. Masih dipengaruhi oleh budaya Punk dan Disco, New Wave menawarkan gaya berbusana yang lebih diterima khalayak umum ketimbang Punk. Busana berwarna kontras juga banyak digemari pada masa ini. Pengaruh televisi dan film yang lebih mudah terjangkau menyebabkan budaya ditahun 1980 lebih cepat tersebar. Pengaruh musik dari Inggris masih mendominasi, semacam Elastica dan grup dari Inggris lainnya.


TAHUN 1980 (MADONNA DAN AEROBIC)

Tahun 1980-an juga ditandai dengan berkembangnya teknologi portable seperti radio. Musik mulai didengar di  jalan raya, taman bermain,  dan juga tempat umum lain melalui radio  jinjing. Musik bergaya jalanan dengan baju kedodoran dan nuansa outdoor bernama Musik Rap mulai digandrungi. Simbol dari tren ini ialah busana berwarna kontras.

Bersamaan dengan itu, gaya berbusana outdoor semacam outfit Fitness dan olah raga menjadi populer, khususnya wanita  yang sering menggunakan legging sebagai perpaduan outfit celana mereka.





TAHUN 1980 (YUPPIE)

Berkembangnya teknologi juga menyebabkan perubahan lifestyle. Kalkulator saku dan jam digital sudah mulai banyak digunakan yang merembet pada kegiatan dunia kerja yang semakin tegas dan profesional. Kalangan Pekerja tidak lagi bergelut dengan mesin sebagai  buruh, banyak kelas  pekerja yang bekerja di dalam ruangan dengan perangkat elektronik dihadapan mereka. Para kelas pekerja juga tidak hanya melulu kaum pria. Wanita pun mulai menapaki dunia  karier sehingga julukan Wanita Karir dan Independen mulai dikenal dunia.

Tata busana akhir tahun 1980-an akibat merebaknya  kalangan  pekerja kantoran ini disebut Yuppie. Singkatan dari “young urban professional” atau “young upwardly-mobile professional”. Gaya berbusana Yuppie dikenal dengan pakaian-pakaian kantoran yang  rapi dengan aksen minimalis. Tak terkecuali perempuan yang mulai menggunakan Jas dipadu dengan rok atau celana panjang dari kain.




TAHUN 1990 (GRUNGE)

Masa-masa ini muncul grup band macam Nirvana yang menggemparkan dunia. Aliran musik Grunge berawal dari Amerika  yang  kemudian menyebar ke Inggris.
Musik Grunge menjadi simbol fashion tahun 1990an. Meskipun begitu, tahun 1990 dikenal sebagai  tahun terburuk dalam sejarah fashion dunia atau dikenal dengan sebutan “The decade fashion has forgotten.” Style Grunge ini mirip gaya Punk namun tidak begitu radikal. 

Celana jeans, kaos, dan perpaduan dengan baju bermotif kotak-kotak lebar menjadi ciri identik gaya berbusana masa ini, selain tentu saja rambut gondrong dan berantakan sebagai pelengkap.






SUPERMARKET OF STYLE ( 1990 )

Istilah ini dibuat untuk mendeskripsikan identitas orang yang tidak loyal pada satu jenis fashion saja. Penganutnya memakai semua gaya fashion dengan cara mix ‘n match. Sekarang style yang mereka ciptakan bukan lagi sebagai bentuk pemberontakan, tapi sebagai alternatif atau identitas. Berbeda dengan penganut fashion lainnya, pencinta Supermarket of style ini membuat style sendiri yang unik. Misalnya t-shirt lengan panjang ditumpuk dengan t-shirt lengan pendek ditambah bandana dengan topi. Fashion ini paling banyak ditemukan di kawasan Harajuku, jepang.







TAHUN 1990 (MIX UP)

Blue jeans dengan denim jackets, baby doll dresses, t-shirts kedodoran, pakaian olah raga, pakaian basket, pakaian baseball, bucket hat, sweatshirt and sweater, dengan perpaduan sepatu sneakers and keds. Gaya busana tahun 1960s and 1970s juga berkembang lagi di tahun 1990s dengan pakaian floral  dan  gaya  hippie.

Tren tahun 1990-an lebih pada mengkombinasikan gaya busana tahun 1960-1980. Namun demikian, pada  tahun tahun 1990-an, celana jeans dan pakaian longgar menjadi simbol umum dalam berbusana.





TAHUN 2000 AWAL (NEW MILLENIA)




Milenium baru memberikan nuansa serba silver bagi perkembangan fashion. Nuansa futuristik namun tetap glamor menjadi awal dari perkembangan fashion awal tahun 2000-an.

Di era ini definisi fashion adalah membaur dan menyatu. Misalnya payet di baju casual, bahan-bahan kontradiktif seperti lycra yang menyelimuti tubuh dan bahan nylon atau polyester yang ditumpuk jadi satu. Artinya tidak ada lagi batasan untuk mengatakan bahwa suatu rancangan baju out-of-date atau tidak. Designer yang berpengaruh diantaranya Issey Miyake.

TAHUN 2000 (EMO)

Pertengahan tahun 2000-an juga diwarnai dengan gaya berbusana Emo. Gaya ini merupakan serapan dari gaya gothic ala Marlyn Manson yang terlalu "ekstrem".  Gaya berbusana Emo yang serba gothic, eye shadow hitam, dengan ciri khas rambut lurus kesamping hingga hampir menutupi mata menjadi populer. Potongan rambut jabrik tajam namun masih tetap panjang juga menjadi gaya rambut wanita pada pertengahan tahun 2000. Grup band macam My Chemical Romance menjadi salah satu tren dan panutan. 






TAHUN 2000 (INDIE)

Mirip pada tahun-tahun sebelumnya, budaya sub-culture masih memainkan peran. Mirip dengan budaya Grunge, Punk, dan Hippie, budaya Indie bertitik-berat pada simbol pertentangan budaya konservatif yang berkembang. Asal mula kata indie yaitu Independen, atau bisa disebut mandiri. Ini mencerminkan cara fashionista Indie memilih baju yang cenderung mandiri dan tidak terpengaruh dengan model fashion umum.
Gaya berbusana Indie terkenal dengan celana jeans pensil ketat, perpaduan celana pendek degan sepatu, kaos berbentuk V-neck, atau sweater kedodoran, perpaduan retro, vintage, modern, sepatu canvas warna dengan tali sepatu colourful adalah beberapa ciri karakter pakaian indie. Gaya berbusana Indie lebih cenderung kepada perpaduan fashion segala jenis baju namun masih terkesan modern.




TAHUN 2010 (HIPSTER)

Tahun ini muncul budaya pop culture lain, yang disebut Hipster. Budaya ini berasal dari Amerika Serikat dan sedang mewabah ke anak muda seluruh dunia. Sama seperti budaya Sub-Culture sebelumnya, budaya berpakaian Hipster menekankan pada kegiatan self-sustaining, DIY *Do It Yourself*, dan anti konservatif.

Awal mula budaya Hipster muncul, budaya ini menekankan pada model busana yang dimiliki oleh para Tunawisma dan orang urban miskin di Amerika Serikat.
Budaya Hipster menekankan pada kegiatan mereka yang  tidak bisa lepas dari gadget pribadi, smartphone, laptop, dan hardware personal lain. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2010 awal, produk elektronik semacam smartphone telah masuk ke hampir setiap negara dan dapat dimiliki hampir setiap manusia di bumi.

Skinny Jeans, kacamata  besar, rambut tidak terurus rapi, baju, kaos kedodoran sepatu boot tinggi, penutup kepala, syal, jaket, membawa Smartphone atau laptop, naik  sepeda, tas vintage, dan minum kopi di pojokan cafe jadi simbol ciri khas gaya berbusana wajib hipster.





No comments:

Post a Comment