Wednesday 6 August 2014

Fashion Era Edwardian 1901-1910

Era Edwardian atau periode Edwardian adalah periode pemerintahan Raja Edward VII, 1901 sampai 1910 mode di negara-negara Eropa masih terpengaruh dengan tren "long elegant" tahun 1890-an. Sebagai terbosan barunya, era ini menandai ditinggalkannya korset sebagai fashion wajib wanita modis.


Pengaruh Raja Edward VII pada Era Edwardian 

Masyarakat London di era Edwardian didominasi oleh Raja Edward VII. Dia adalah seorang pria yang mencintai keindahan tubuh wanita dan menghargai pikiran wanita. Dia menyukai tubuh perempuan dengan kurva yang menekankan kewanitaan mereka. Dia sering dikelilingi oleh perempuan karena sifatnya yang murah hati.

Sebagai Prince of Wales, dan kemudian menjadi Raja, Edward VII adalah seseorang yang fun-loving dan memberikan beberapa kebebasan. Beberapa hak istimewa seperti akses ke lingkaran pribadinya  yang dikenal sebagai 'Marlborough Set'. Dimana kekayaan lebih diutamakan daripada garis keturunan.

Orang-orang segera menyadari bahwa pintu terbuka untuk siapa saja yang bisa berhasil memenangkan hati Raja dengan tampilan mewah. Meski begitu "Marlborough Set" yang ia buka keberadaannya cukup kecil dan terdiri dari pilihan orang dari enam ratus keluarga masyarakat London.

Emansipasi Wanita

Periode ketika seorang gadis bergabung dengan society disebut 'coming out', dan biasanya terjadi ketika ia mencapai delapan belas tahun. Sebagian besar keluarga aristokrat memberikan persiapan kepada gadis untuk fenomena coming out ini. Mayoritas membawa anak-anak mereka untuk mencintai lifestyle outdoor. Seorang gadis menerima pendidikan lebih sedikit ketimbang belajar bermain piano dan menari, ditambah pengetahuan dari Perancis dan Jerman. Juga pelatihan suara dan cara makan, itu yang dianggap perlu untuk seseorang yang baru muncul dalam masyarakat.

Selama periode Edwardian, banyak wanita mapan di tempat kerja, wanita mulai menemukan pakaian yang fungsional dan nyaman. Pakaian tersebut sering disebut "tailor-mades" yang terdiri dari rok sempit, jaket sederhana, dan blus dasar, yang disebut Shirtwaist. Tailor-mades dikenakan sebagai pakaian sehari-hari, untuk bepergian, sekaligus bekerja.

Pertengahan era Edwardian, mode lagi-lagi beralih dari dress berbentuk "S" menjadi gaya "pre-flapper", yakni pakaian "straight line" tahun 1910. Wanita mulai berpartisipasi dalam kegiatan atletik, sehingga pakaian olahraga menjadi populer. Mode wanita juga umumnya menjadi lebih ringan dalam konstruksi dan bahan. Singkatnya, busana wanita menjadi semakin lebih nyaman, praktis dan estetis selama era ini, sehingga periode 1890-1914 dikenang sebagai "la Belle Epoque" .

Straight Line Clothing


The Gibson Girl adalah karakter kartun yang dikarang oleh seniman asal Amerika, Charles Dana Gibson. Selama dua puluh tahun antara tahun 1890 dan 1910 ia mempengaruhi masyarakat dengan image 'The New Woman' yang kompetitif, sporty dan emansipasif. Stelan rok dan blus bordir yang dikenakan Gibson menjadi terlihat modis di Amerika dan Inggris.

Gibson Girl

Tidak ada keraguan bahwa pakaian wanita Edwardian ini melahirkan beberapa cara yang paling elegan dalam sejarah pakaian perempuan. Namun, dalam munculnya hak-hak perempuan, menimbulkan pertanyaan, apakah kita harus melihat mode Edwardian karena keindahan dan keagungan sambil melihat fashion wanita periode ini sebagai keindahanan sementara mengingat fakta bahwa fashion wanita dari periode ditetapkan sesuai dengan standar dan cita-cita laki-laki.

Korset masih menjadi andalan selama awal era Edwardian. Meskipun pinggang kecil tetap populer di awal 1900-an, siluet mode telah berubah. Meskipun populer di era Victoria, bentuk melengkung mulai dianggap sebagai sesuatu yang tidak sehat. Hal itu menurutnya menekan dan membahayakan organ-organ internal, sehingga pakaian "straight line" tahun 1910 mulai dipakai selama akhir tahun 1890-an. Desain Straight line yang lurus tidak menekan organ-organ internal dan memberikan postur lebih tegak yang membuka diafragma.

Seiring pergantian abad kesembilan belas, akhir mode Edwardian sangat dipengaruhi oleh citra ideal Yunani. Kain lembut yang menggantung dan pinggang yang tinggi mencerminkan keanggunan dari tunik Yunani, Namun, tidak seperti mode di pinggiran kota, Edwardians mempertahankan kecintaan akan perhiasan Victoria, seperti manik-manik untuk rambut, pita, renda, passmenterie, jet, dan batu permata.

Sementara busana pria tidak mengalami perubahan yang signifikan selama periode ini.

No comments:

Post a Comment