Monday 18 August 2014

Fashion Sporty


Fashion sporty menyumbang banyak dalam sejarah perkembangan fashion Amerika, dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup yang semakin gesit dari wanita Amerika. Istilah sporty mulai dipergunakan di industri fashion untuk menggambarkan busana informal. Dan pada tahun 1920 menjadi istilah deskriptif yang populer untuk busana santai, pakaian kasual yang biasa dipakai saat menonton acara olahraga.

Istilah ini juga dapat merujuk kepada activewear, yang merupakan pakaian yang dirancang khusus untuk peserta dalam kegiatan olahraga.

Para desainer pakaian olahraga awalnya kebanyakan produsen ready-to-wear, bukan rumah haute couture. Pakaian yang mereka buat dimaksudkan untuk menjadi lebih mudah dirawat dan dicuci, dengan desain praktis, diakses untuk mengaktifkan wanita modern, semakin membebaskan wanita untuk berpakaian tanpa seorang pembantu. Sementara kebanyakan mode lain di Amerika pada awal abad ke-20 secara langsung diadaptasi dari Paris, tidak demikian dengan mode sporty ini, mode ini menjadi sebuah penemuan yang sama sekali belum ada sebelumnya.



Pre-1930

Pakaian olahraga awalnya dibuat khusus untuk olahraga. Salah satu couturiers pertama yang mengkhususkan diri dalam hal ini adalah John Redfern yang pada 1870-an mulai merancang pakaian untuk wanita aktif yang melakukan kegiatan bermain tenis, pergi berperahu pesiar, dan melakukan panahan. Pakaian Redfern, meskipun ditujukan untuk kegiatan olahraga tertentu, diadopsi sebagai pakaian sehari-hari oleh kliennya, membuatnya menjadi desainer sporty pertama.

Awal abad ke-20 desainer asal Paris seperti Chanel Gabrielle menciptakan desain haute couture yang bisa dianggap sporty, meskipun mereka tidak secara eksklusif dibuat untuk olahraga. Chanel mempromosikan gaya hidup aktif dan mandiri secara finansial melalui rancagan jas jersey santai dan gaun rapi. Desainer lain yang menawarkan pakain sporty 'high end' yakni Jean Patou dan Elsa Schiaparelli. Berbeda dengan fleksibilitas olahraga Amerika, pakaian couture mahal ini diresepkan untuk dikenakan dalam keadaan yang sangat spesifik




1930-1970

Prekursor olahraga sejati muncul di New York sebelum Perang Dunia Kedua. Tahun 1930-an desainer seperti Clare Potter dan Claire McCardell ialah para desainer Amerika pertama yang mendapatkan pengakuan melalui desain pakaian inovatif mereka. Richard Martin menggambarkan desainer ini sebagai  "pemecahan masalah kecerdikan dan aplikasi gaya hidup yang realistis". McCardell telah disebut desainer olahraga terbesar Amerika. Pakaian praktis nya cocok untuk dress-code santai di Amerika, dan menjadi mapan selama 1930-an dan 1940-an. Pakaian sporty juga menggunakan unsur-unsur pakaian resmi atau kasual sporty seperti sweater malam dan rok malam melalui rancangan Clare Potter.

Banyak desainer sporty pertama adalah perempuan. Ada argumen umum yang mengatakan bahwa desainer perempuan mem-proyeksikan nilai-nilai pribadi mereka ke gaya baru ini. Pada 1930-an dan 40-an, jarang sekali terdapat pakaian yang praktis. Secara tradisional, mode paris banyak mencontohkan kecantikan, dan karena itu, desain sporty diperlukan untuk kriteria penilaian yang berbeda. Kehidupan pribadi desainer seringkali terkait dengan olahraga mereka.

Department store Shaver Dorothy of Lord & Taylor mengawali popularitas pakaian sporty dengan menggunakan angka penjualan yang tinggi sebagai tanda awal kemunculan pakaian sporty untuk kalangan umum. Tahun 1930-an dan 40-an desainer pakaian olahraga membebaskan mode Amerika dari kebiasaan menyalin Paris couture. Dimana mode Paris secara tradisional seringkali dikenakan pelanggan tanpa keinginannya, pakaian sporty Amerika adalah sebuah demokrasi, tersedia secara luas, dan mendorong ekspresi diri.



1970-2000

Pada 1970-an Geoffrey Beene, salah satu desainer sporty kenamaan, memasukan unsur-unsur pakaian pria menjadi pakaian wanita santai . Kecintaannya melapis pakaian dan elemen busana pria yang banyak digunakan oleh desainer abad awal. Pada tahun 1970, Bill Blass, yang memulai karir di industri mode pada tahun 1946, mendirikan perusahaan sendiri, Bill Blass Limited. Blass merancang pakaian untuk dipakai siang dan malam dan ia mengatakan telah mengangkat olahraga Amerika ke tingkat tertinggi. Seperti Beene, dia memperkenalkan sentuhan busana pria untuk olahraga, yang digambarkan dengan kesan clean, modern dan sempurna dalam gaya.

Rancangan Geoffrey Beene


Marc Jacobs, yang mendirikan label Eponymous pada tahun 1986, terkenal karena informalitas pakaian yang bisa dikenakan baik siang maupun malam hari. Akhir abad 20 desain sporty merambah ke profil tertinggi yang merupakan aristokrat industri seperti Ralph Lauren, Calvin Klein, Donna Karan , dan Tommy Hilfiger, yang masing-masing menciptakan gaya khas untuk wanita Amerika yang praktis, nyaman, namun tetap mewah.
Di samping Jacobs, desainer terkenal lainnya seperti Isaac Mizrahi, mempresentasikan koleksi sporty pertamanya pada tahun 1987.

2000

Pada tahun 2000, Monitor Lifestyle, sebuah majalah perdagangan Amerika yang dimiliki oleh Cotton Incorporated menerbitkan survei yang menunjukan bahwa rata-rata 64% perempuan yang diwawancarai menyukai pakaian casual, termasuk pakaian sporty yang aktif.

Desainer sporty New Yor terkemuka pada abad ke-21 termasuk Zac Posen, Proenza Schouler, Mary Ping, Derek Lam, dan Behnaz Sarafpour, memulai fashion show yang membawa tema sporty di musium Victoria & Albert New York pada tahun 2007.


Desainer yang biasanya tidak bekerja dalam tradisi olahraga seperti Monique Lhuillier kadang-kadang menggabungkan unsur olahraga dan activewear ke dalam pekerjaan mereka. Lhuillier, yang dikenal dengan rancangan gaun formal, memperkenalkan leher sporty dan elemen aerodinamis dalam koleksinya New York Fashion Week, Fall 2011.

Pakaian Sporty Di Luar Amerika

Pada akhir 1940-an dan 1950-an desainer non-Amerika mulai memperhatikan busana olahraga, dan berusaha untuk menghasilkan koleksinya. Couturiers Perancis seperti Dior dan Jacques Fath menyederhanakan desain mereka untuk produksi siap pakai, tapi pada awalnya hanya desainer Italia yang memahami prinsip sporty. Italia sudah duluan memiliki reputasi untuk kain halus dan pengerjaan yang sangat baik, dan munculnya kualitas tinggi dari Italia yang mengombinasikan kemewahan dan pakaian casual sporty dari Amerika menjamin keberhasilan di seluruh dunia fashion Italia pada pertengahan 1970-an. Desainer seperti Emilio Pucci dan Simonetta Visconti memahami bahwa ada pasar untuk pakaian yang mengombinasikan kecanggihan dan kenyamanan.

Kualitas pakaian sporty Italia awalnya diakui oleh Robert Goldworm, seorang desainer pakaian olahraga Amerika yang pada tahun 1947 bergabung dengan perusahaan keluarga Goldworm. Dengan dasar perusahaan terbesar kedua di Milan, Goldworm menjadi desainer yang pertama yang membuat pakaian rajut dengan mengambil keuntungan dari kualitas Italia dan membawanya ke pasar New York. Pada tahun 1959 Goldworm mendapat pengakuan atas promosi aktif dan dukungan untuk industri pakaian rajut Italia dari pemerintah Italia.

Pada abad ke-21, mode Italia tetap menjadi sumber utama untuk desain pakaian olahraga di luar Amerika Serikat. Narciso Rodriguez, yang terkenal dengan desain efisien, meluncurkan koleksinya di Milan pada tahun 1997, namun pindah ke New York pada tahun 2001. Miuccia Prada menghidupkan kembali nasib perusahaan keluarganya Prada dengan desain sporty berkualitas-nya di tahun 1990-an.

Inggris 


Desainer sukses asal Inggris, Stella McCartney, yang dikenal karena rancangan jumpsuits-nya. Diminta untuk merancang seragam atletik untuk Olimpiade 2012, membawa desain sporty kedalam dunia high-end



Sporty Meets Chic




2 comments: